Featured Post

Situs Ini Pindah ke www.klubsehat.org

Demi melayani lebih baik pada para pengunjung situs Klub Sehat, kami memindahkan seluruh artikel ke situs web baru di: https://klubsehat.org...

Monday, January 26, 2015

Perlukah Anak Banyak Minum Susu?

Artikel dari Kompas.com ini cukup baik dipelajari dan dihidupkan...


Shutterstock - Ilustrasi



KOMPAS.com - Banyak orangtua menganjurkan anak mereka rutin minum susu setiap hari agar anak tumbuh sehat. Susu memang merupakan protein yang baik, sumber kalsium, dan vitamin D. Namun, apakah anak memang harus banyak minum susu?


Menurut penelitian, belum ada bukti nyata bahwa minum susu dapat mengurangi risiko patah tulang pada anak. Minum susu terlalu banyak justru dapat menyebabkan anemia dan dapat menyebabkan obesitas.

"Apakah anak-anak benar-benar membutuhkan susu? Tidak. Tentu saja tidak," ujar Amy Lanou, seorang profesor nutrisi di University of North Carolina di Asheville.

Menurut Amy, pemberian air susu ibu (ASI) sudah cukup memberikan nutrisi untuk tumbuh kembang anak. Lepas dari ASI, anak-anak pun tak perlu lagi banyak minum susu sapi.

Lanou mengungkapkan, banyak orang percaya bahwa susu membantu pertumbuhan tulang menjadi kuat. Sebab, susu kaya akan vitamin D dan kalsium. Kekurangan vitamin D diketahui dapat menyebabkan rakhitis, yaitu melemahnya tulang pada anak. Susu juga tinggi protein dan kalori yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak.

Akan tetapi, menurut Lanou nutrisi tersebut juga bisa didapatkan anak-anak dari makanan. Kalsium misalnya, dapat ditemukan dalam makanan seperti kacang-kacangan dan sayuran. Kemudian, vitamin D bisa didapat anak-anak dari makan sereal, minum jus jeruk, dan susu kedelai. Adapun protein terdapat pada kacang-kacangan, daging, ikan, dan telur.

Sebuah studi 2013 yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics menunjukkan bahwa anak-anak yang kurang minum susu pada suatu daerah lebih rendah mengalami masalah pada tulang dibanding anak-anak di suatu derah yang sering minum susu.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor utama pertumbuhan tulang juga terjadi saat anak-anak berolahraga maupun melakukan aktivitas fisik.

"Cara terbaik anak-anak merawat tulangnya adalah dengan pergi ke luar dan bermain," kata Lanou.

Mengapa tak perlu banyak minum susu? Penelitian pada Desember 2014 dari Archives of Disease in Childhood menyatakan bahwa anak-anak prasekolah yang minum tiga atau lebih dari segelas susu sehari, lebih berisiko kelebihan berat badan atau obesitas.

"Jika Anda memberi anak tiga porsi susu sapi, bagaimana mereka akan memiliki ruang di perutnya untuk makanan sehat lain, seperti yang sayuran, kacang-kacangan dan protein tanpa lemak?" jelas Lanou.

Menurut Lanou, susu cokelat rendah lemak saja memiliki jumlah kalori yang sama dengan minuman bersoda. Jika ditambah gula, anak-anak bisa menjadi obesitas. Obesitas pun dikaitkan dengan diabetes dan penyakit jantung. Selain itu, terlalu banyak kalsium juga dipercaya dapat menghambat penyerapan zat besi.Menurut peneliti, orangtua tak perlu memaksakan anak-anaknya yang tak suka susu atau mengalami kesulitan mencerna susu. Orantua bisa memenuhi kebutuhan nutrisi anak dengan makanan.

Sumber:
http://health.kompas.com/read/2015/01/26/181500023/Perlukah.Anak.Banyak.Minum.Susu.

Monday, January 5, 2015

Enam Gejala Kanker yang Sering Diabaikan

Baru-baru ini seorang peneliti yang berasal dari University College London, mengatakan bahwa gejala awal kanker sangat mungkin dialami seseorang. Dan bahkan gejala yang dialami sering disebut sebagai penyakit biasa. Dilansir dari prevention.com, inilah 5 gejala kanker yang sering diabaikan karena dianggap sakit biasa.

1. Benjolan di Tubuh
Jika Anda memiliki benjolan aneh di bagian tubuh, segeralah berobat ke dokter dan cari tahu benjolan tersebut. Benjolan bisa saja berupa sel kanker ataupun tumor. Tidak sedikit orang menganggap benjolan yang tiba-tiba tumbuh di tubuh adalah penyakit biasa, namun jika tidak segera diperiksa bisa jadi benjolan ini adalah gejala kanker.

2. Batuk/ Suara Serak
Batuk dan flu sering terjadi di musim hujan. Virus dan bakteri disinyalir sebagai penyebab utama batuk. Namun jika Anda mengalami batuk berkepanjangan dan suara serak, bisa jadi hal ini adalah gejala kanker. Batuk berkepanjangan dan tidak lekas sembuh disebutkan sebagai gejala awal kanker toroid, kanker paru-paru ataupun limfoma. Hubungi dokter ketika Anda mengalami batuk serta suara serak berkepanjangan lebih dari satu bulan.

3. Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan sering disebut sebagai sakit radang. Namun jika hal ini terjadi secara terus-menerus, sakit tenggorokan bisa dikatakan sebagai gejala awal adanya indikasi kanker laring ataupun kanker tenggorokan. Segera berobat dan periksa ke dokter jika Anda mengalami sakit tenggorokan pada waktu yang lama.

4. Berat Badan Turun
Ketika seseorang tidak melakukan diet namun mengalami penurunan berat badan yang signifikan, hal ini bisa dikatakan sebagai gejala awal adanya penyakit kanker di dalam tubuh. The American Cancer Society mengatakan jika terjadi penurunan berat badan secara drastis tanpa penyebab jelas merupakan salah satu gejala awal kanker.

5. Kesulitan Menelan
Penyempitan tenggorokan yang menyebabkan seseorang sulit menelan dikatakan sebagai gejala awal kanker. Gejala umum kanker adalah masalah pada sistem syaraf dan kekebalan tubuh. Salah satu yang bisa menunjukkan adanya kedua masalah tersebut adalah keadaan seseorang dimana ia sulit menelan dan tubuhnya lemah.

6. Nyeri di Tubuh
Rasa nyeri banyak dianggap sebagai rasa lelah atau sakit biasa. Namun asal Anda tahu, nyeri di tubuh disinyalir bisa menjadi gejala awal tubuh terindikasi sakit kanker. Rasa nyeri di salah satu bagian tubuh bisa memicu kanker di daerah tersebut. Rasa nyeri ini bisa saja sebagai gejala awal kanker tulang, kanker ovarium, kanker payudara atau bahkan kanker rahim.
Itulah beberapa gejala awal dari penyakit kanker yang sering orang abaikan. Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, pastikan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan lebih awal akan lebih baik untuk kelangsungan penyembuhan dan pengobatan. Pastikan untuk selalu menerapkan pola hidup sehat sebagai antisipasi terhadap penyakit kanker.











Sumber: http://www.vemale.com/kesehatan/77238-6-gejala-kanker-yang-sering-diabaikan.html