Featured Post

Situs Ini Pindah ke www.klubsehat.org

Demi melayani lebih baik pada para pengunjung situs Klub Sehat, kami memindahkan seluruh artikel ke situs web baru di: https://klubsehat.org...

Sunday, November 9, 2014

Penyebab dan Penanganan Sembelit atau Konstipasi

Setiap orang memiliki frekuensi buang air besar (BAB) yang bervariasi. Beberapa orang BAB sampai tiga kali sehari, yang lain mungkin hanya tiga kali seminggu. Hal itu masih normal asalkan Anda merasa nyaman dan tidak merasa kesulitan BAB. Bila BAB Anda kurang dari tiga kali seminggu, perut terasa kembung dan kesulitan untuk mengeluarkan kotoran, Anda sudah mengalami kondisi yang disebut sembelit (konstipasi). Frekuensi BAB sebenarnya tidak selalu menjadi patokan. Anda dapat mengalami sembelit meskipun BAB setiap hari tetapi kotoran Anda keras dan Anda harus bersusah payah untuk mengeluarkannya.

Gejala sembelit mungkin termasuk nyeri perut dan kembung. Bagian dari kotoran yang besar mungkin merobek selaput lendir anus, terutama pada anak-anak, sehingga menyebabkan perdarahan di dubur.

Sembelit adalah keluhan yang umum, diperkirakan 1 dari 10 orang sering mengalami sembelit. Frekuensinya meningkat oleh usia dan menjadi lebih umum pada kelompok usia di atas 60 tahun. Hal tersebut karena para lansia mengalami pengurangan kekuatan otot-otot usus dan cenderung meminum obat-obatan yang berefek samping sembelit. Karena faktor hormonal, sembelit juga lebih sering pada perempuan dewasa dibandingkan laki-laki dewasa. Sembelit adalah keluhan yang cukup umum pada ibu hamil. Sembelit sangat jarang pada bayi. Bayi yang masih menyusui dapat tidak buang air besar selama 7 hari tanpa menimbulkan gangguan.
Penyebab

Sembelit bukanlah penyakit tetapi gejala/kondisi yang memiliki banyak penyebab, antara lain:
  1. Gaya hidup tidak sehat. Penyebab paling umum, yang biasanya merupakan kombinasi dari kurangnya asupan cairan, kurangnya serat dalam makanan, kurangnya gerakan yang merangsang BAB.
  2. Sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome). Penderita sindrom ini berganti-ganti mengalami sembelit dan diare.
  3. Obat-obatan. Sembelit dapat merupakan efek samping obat diare. Obat-obatan lain yang dapat menyebabkan sembelit adalah antidepresan, antikolinergik, antasid, psikotropika, kodein dan obat tekanan darah tinggi.
  4. Ketidakseimbangan elektrolit: defisiensi kalium (hipokalemia) dan kelebihan kalsium (hiperkalsemia).
  5. Penyumbatan oleh penyakit: divertikulitis, polip usus , fisura dan abses anus, ambeien/wasir , penyakit Crohn, kanker kolorektal.
  6. Penyumbatan oleh gangguan saraf, misalnya diabetes, Parkinson , multiple sclerosis.
  7. Gangguan hormonal: misalnya tiroid kurang aktif (hipotiroidisme), kehamilan.

Penanganan

Penanganan sembelit tergantung pada penyebabnya. Bila penyebabnya adalah gaya hidup, penanganan terbaik adalah mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Dokter mungkin juga meresepkan obat-obatan berikut untuk meringankan sembelit:
  • Agen penggumpal (bulking agents), yang tidak harus berupa obat, untuk melunakkan dan membentuk feses.
  • Obat pencahar stimulan yang menyebabkan otot-otot usus berkontraksi.
  • Agen osmotik yang meningkatkan jumlah air dalam tinja dengan menarik air dari lapisan usus.
  • Obat deterjen yang memecah lapisan permukaan tinja, menyebabkan air menembus dan melunakkannya.
Sembelit yang disebabkan oleh penyakit, gangguan hormonal dan penyumbatan, penanganan harus dilakukan dengan menghilangkan penyebab yang mendasarinya. Jika sembelit disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu, penggantian atau modifikasi dosis obat mungkin diperlukan.
Tips untuk Anda

Pertama, Anda harus menyadari bahwa frekuensi BAB normal tidaklah sama pada setiap orang. Rentang frekuensi BAB tiga kali sehari sampai tiga kali seminggu masih normal. Jadi, jangan cemas bila Anda tidak BAB setiap hari.

Untuk mencegah dan mengelola sembelit, lakukan hal-hal berikut:
  • Perbanyak makan umbi-umbian, biji-bijian, buah, dan sayuran yang tinggi serat
  • Pastikan asupan cairan yang memadai (sekitar 1,5 sampai 2 liter sehari).
  • Gerakkan diri Anda secara teratur. Hanya berjalan singkat setiap hari dapat membangun gerakan usus yang teratur. Jika Anda terbatas pada kursi roda atau tempat tidur, seringlah mengubah posisi dan melakukan latihan kontraksi perut dengan mengangkat kaki.
  • Pijat perut Anda di pagi hari sebelum bangkit dari tempat tidur. Pijatlah dengan lembut dinding perut Anda di sepanjang perjalanan usus besar selama sekitar sepuluh menit.
  • Dengarkan usus Anda dan jangan menahan dorongan BAB hanya karena kesibukan.
  • Sisihkan waktu yang cukup untuk ke toilet. Waktu terbaik adalah setelah sarapan. Tunggu setidaknya sepuluh menit untuk melihat apakah Anda merasa ingin BAB atau tidak. Lakukan setiap hari pada waktu yang sama.
  • Bila langkah-langkah umum di atas belum memiliki efek yang diinginkan, Anda dapat mengambil suplemen serat diet yang kini banyak ditawarkan di pasar. Mereka tidak memiliki efek segera, namun jika diminum secara teratur dapat menormalkan pergerakan usus. Suplemen itu menyerap air dan membesar di dalam usus sehingga memungkinkan lebih banyak tekanan pada dinding usus, yang merangsang aktivitas usus sehingga partikel makanan kemudian diangkut lebih cepat melalui usus.
  • Hindari penggunaan obat pencahar karena usus dapat menjadi kecanduan rangsangan pencahar. Jangan memberikan obat pencahar pada anak-anak tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.
  • Hubungi dokter Anda bila:
    • Sembelit terus berlanjut (persisten)
    • Sembelit disertai kram perut dan ketidakmampuan untuk kentut
    • Sakit perut yang parah, terutama jika Anda kelebihan berat badan
    • Ada darah atau lendir pada tinja
    • Sembelit bergantian dengan diare
    • Dubur terasa sakit.
Ditulis oleh dr Salma
Sumber: http://majalahkesehatan.com/penyebab-dan-penanganan-sembelit-atau-konstipasi/

No comments:

Post a Comment

How did you find this blog

Note: Only a member of this blog may post a comment.